Selasa, 04 Juni 2013

Oleh-oleh Dosen ┐('⌣'┐) αsεκ αsεκ (┌'⌣')┌


Jika anda ingin sukses, carilah orang yang telah mendapatkan kesuksesan, seperti yang anda inginkan kemudian tirulah apa yang ia lakukan untuk mendapatkan kesuksesan yang sama seperti yang ia dapatkan
ANTHONY ROBBINSON

Waktu itu gratis, tapi sangat berharga
Anda tidak akan dapat menyimpan tapi dapat memanfaatkannya
Anda tidak dapat menyimpan tapi dapat menghabiskannya
Sekali kehilangan Anda tidak akan bisa mendapatkannya kembali

Sebuah impian hanyalah sebuah impian
Sebuah tujuan adalah sebuah impian yang disertai rencana dan batas waktu
HARVEY MACKAY

Ingatlah, tak ada yang keliru, hanya pelajaran
Cintailah dirimu, percayalah akan pilihanmu dan segala sesuatu adalah mungkin
CHERIE CARTER CSOTT

Nilai itu tidak harus berupa uang  
Yang penting bisa bermanfaat bagi orang lain
Salam Value
SEMOGA BERMANFAAT  BAGI KITA SEMUA...

Kamis, 23 Mei 2013

Manajemen Pemasaran Bisnis "KONVEKSI"


I.                   Latar Belakang

Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya. Salah satunya adalah usaha konveksi. Seperti yang kita ketahui konveksi merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang fashion.    
Produk-produk yang kami buat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan yang menjadi pelanggan setia bagi perusahaan kami.
. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan di dalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggungjawab besar yang harus kami menangkan jika ingin tetap berjaya di dalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
. Konveksi merupakan bisnis yang menjanjikan. Semua orang pasti butuh pakaian dan sifat dari konveksi tersebut selalu baru dari waktu ke waktu.
 Melihat perkembangan bisnis di bidang konveksi yang sangat berkembang mengantarkan saya untuk mengamati apa saja yang ada di dalamnya. Pengamatan akan saya pusatkan pada usaha konveksi atau lebih tepatnya tailor yang dijalakan oleh tante saya.
Setelah lulus Sekolah Dasar beliau memang tidak melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi dan akhirnya memilih kursus di bidang fashion. Dari kursus cara memotong dan membuat pola baju hingga bisa membuat baju sendiri. Bisnis tailor kami sudah berjalan cukup lama dan berawal dari kemampuan yang dimilikinya, beliau mendirikan usaha tailor. Usaha yang dijalankan memang tidak besar. Dari jasa menjahit pakaian anak-anak kemudian mulai ada pesanan jahitan alas meja, tutup TV dan sprey.
Beberapa tahun kemudian karena pesanan banyak, tante saya mulai mempekerjakan dua orang karyawan yaitu membantu menerapkan kancing, payet, dan aksessoris baju lainnya dan yang satunya menjahit pakaian.
Variasi produk kemudian dikembangkan ke produk lain seperti seragam sekolah, baju koko, gamis, blus dan baju kebaya. Karyawan yang dipekerjakan adalah kaum wanita yang berdomisili di sekitar lokasi usaha.
Saat ini pengelolaan usaha diarahkan keperbaikan manajemen dan inovasi. Manajemen produksi, keuangan dan pemasaran merupakan prioritas utama yang menjadi sasaran perbaikan di masa yang akan datang. Dibidang manajemen produksi, variabilitas produk dan kreativitas serta inovasi produk adalah aspek penting yang selalu dikembangkan.
Selanjutnya mengenai pemasaran produk. Pada dasarnya kegiatan dan pengertian pemasaran jika dibandingkan dengan kegiatan sejenis seperti kegiatan perdagangan, penjualan, dan transaksi yang dilakukan. Pemasaran itu sendiri mengandung pengertian suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

II.                PPROSES PERENCANAAN
a.       Segmentasi

Segmentasi memiliki peran penting dalam  sebuah perusahaan. Cara yang dapat dijadikan dasar dalam segmentasi pasar yaitu dengan melihat karakteristik konsumen karena konsumen merupakan variabel utama dalam segmentasi. Selain itu dapat dilihat berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing-masing berpotensi membentuk segmen.
Dalam usaha ini berdasarkan kelas ekonomi kami tujukan pada kalangan menengah atas.  

b.      Target Pasar

Setelah mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target pasar. Oleh karena itu kami menentukan target pasar dari produk kami yaitu di tempat usaha kami sendiri, pasar-pasar dan menawarkan produk dari rumah ke rumah.   

c.       Positioning
Positioning merupakan suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat suatu produk.  Produk-produk yang kami buat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Bagi pelanggan yang akan membeli produk, kami bersedia melayani pesanan dalam jumlah banyak dan menerima pesanan sesuai model yang pelanggan inginkan. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan yang menjadi pelanggan setia bagi perusahaan kami.

III.             PELAKSANAAN

a.       Produk
Di dalam usaha konveksi ini, kami membuat beragam produk di antaranya seragam sekolah/ guru, baju anak-anak, baju koko, gamis dan kebaya. Sebuah konveksi yang bagus tentunya harus memiliki peralatan mesin untuk proses kelancaran operasional usahanya. Adapun peralatan dan fungsinya yang menunjang dalam usaha konveksi ini yaitu :

1.      Mesin jahit listrik
Fungsinya seperti mesin jahit biasa, seperti menjahit pinggiran kaos, pasang saku, menjahit kerah, dan lain-lain. 


2.     Mesin obras
Digunakan untuk menjahit sambungan antar bahan kaos. Warna benang biasanya menyesuaikan dengan warna bahan kaosnya. Di bagian mejanya ada lubang untuk membuang sisa benang atau jahitan yang tidak terpakai.  

3.     Mesin pasang kancing
Digunakan untuk memasang kancing dengan rapi dan kuat. Selain itu bisa digunakan untuk membuat lubang kancing dengan berbagai motif jahitan. Pada dasarnya langkah pembuatan pakaian adalah sama yaitu dari membentuk design/rancangan, membentuk pola, memotong, menjahit sampai proses finishing.     
Adapun cara pembuatan baju adalah sebagai berikut :

·           Design/rancangan
Pakaian yang akan dibuat terlebih dahulu kita design/rancang sesuai apa yang kita inginkan.

·           Pola
Menggambar pola baju yang diinginkan pada kain. Setiap potongan pakaian ada polanya tertentu. Untuk membuat pola sendiri dibutuhkan pengetahuan khusus pattern making. Bagi yang tidak dapat membuat pola sendiri kita bisa melihat di majalah-majalah.

·           Potong
Kain tadi dipotong sesuai pola. Memotong kain pun tidak sembarangan. Pola diusahakan diatur sedemikian rupa sehingga kain terpakai secara optimal, dan tidak banyak terbuang.

·           Jahit
            Kain yang telah dipotong sesuai pola tadi kemudian disambung-sambungkan sehingga membentuk pakaian yang diinginkan. Dalam proses ini diterapkan berbagai teknik menjahit, misalnya bagaimana memasang saku, menyambungkan lengan agar rapi, memasang  kerah dan lain-lain.

·           Finishing
Mungkin ada pakaian –pakaian yang masih perlu diolah lagi setelah dijahit. Misalnya perlu dipasang kancing, atau ditambah payet.

b.      Place   
Usaha tailor ini cukup berada di rumah sendiri. Karena tempatnya sudah sangat srategis yaitu berada di dekat keramaian. Tepatnya di Jalan PR. SUKUN Gebog Kudus di sebelah timurnya pabrik SUKUN. Dengan lokasi bisnis peluang untuk mendapatkan pelanggan semakin besar.

c.       Price
Salah satu faktor penentu harga adalah kualitas produk yang bagus dan menarik. Harga ditentukan sesuai jenis pakaian yang akan dibeli dengan mempertimbangkan kualitas dari kain itu sendiri dan model atau motif baju. Misalnya untuk satu stel seragam sekolah dihargai Rp. 40.000. Pakaian anak-anak di hargai sekitar Rp. 25.000. Untuk baju koko dewasa di hargai sekitar Rp. 40.000. Baju gamis dewasa di hargai Rp. 90.000. Dan satu stel baju kebaya bisa mencapai Rp. 400.000 .
  
d.      Promotion       
Perlu diketahui bahwa segala bentuk bisnis pada dasarnya adalah sama, yaitu penuh dengan tantangan dan kompetisi yang kuat. Untuk itu promosi merupakan hal yang sangat berpengaruh demi kelancaran bisnis yang dijalankan. Karena itu, untuk mengenalkan produk yang telah diproduksi kita perlu melakukan promosi. Promosi merupakan hal yang sangat penting, dengan demikian orang-orang akan mengenal produk yang kita buat dan membeli. Adapun promosi yang dilakukan usaha kami melalui mulut ke mulut dari desa-desa dan kota di sekitar melalui brosur. Memang di era sekarang yang sudah modern ini banyak pengusaha bisnis yang mempromosikan produknya melalui lingkup yang besar seperti jejaring sosial. Mulai dari facebook, blogg dan lain-lain.
Namun untuk hal itu kami belum berani mempromosikan melalui internet karena usaha yang dijalalankan masih dalam skala kecil. Namun untuk ke depannya jika usaha yang dijalankan semakin berkembang kami berencana untuk mengembangkan bisnisnya sampai pasar global.     

IV.             UPAYA MEMUASKAN KONSUMEN

Selain masalah kredibilitas, pelayanan yang cepat dan juga customer service menjadi hal penting selanjutnya yang harus diperhatikan dalam bisnis. Dalam usaha ini selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam upaya memberikan kepuasan bagi pelanggan. Diantaranya meningkatkan kualitas produk sebaik mungkin. Di dunia fashion yang cenderung selalu up to date dalam stylenya mendorong kami untuk merespon produk baru pesaing dengan cara menawarkan produk yang lebih baik, melayani perubahan selera dan permintaan pembeli dengan redesign atau repackaging produk atau mengubah fokus iklan pada atribut produk yang lain.  


V.                PENUTUP
Agar sukses dalam usaha yang harus diperhatikan adalah fokus pada segmen dalam industri yang pertumbuhannya paling cepat. Menekankan diferensiasi yang berbasis peningkatan kualitas dan inovasi produk sehingga dapat menciptakan permintaan dengan menciptakan segmen baru atau dengan mendorong pembeli untuk membeli. Dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis, penentuan strategi pemasaran sangat penting dalam sebuah usaha demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.  

PAPER Sejarah Ekonomi Islam


DETERMINAN INFLASI DALAM PENDEKATAN ISLAM DAN KONVENSIONAL
I.                   Latar Belakang
Secara empiris, pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari krisis tahun 1997-1998 yang mengakibatkan terganggunya sektor riil. Krisis ini diawali dari krisis di sektor moneter (depresiasi nilai tukar rupiah dengan dolar) yang kemudian merambat kepada semua sektor tanpa terkecuali. Dalam rangka mengendalikan inflasi dan menjaga stabilnya nilai mata uang, pemerintah dan otoritas moneter yang ada mengambil beberapa kebijakan baik dari segi moneter, fiskal, maupun sektor riil. Dari segi moneter, bank sentral akan menaikkan suku bunga dan pengetatan likuiditas perbankan, mengkaji efektivitas instrumen moneter dan jalur transmisi kebijakan moneter, menentukan sasaran akhir kebijakan moneter, mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan inflasi dan memformulasikan respon kebijakan moneter.

a.       Fakta
Laju Inflasi: Waspada Ekonomi Indonesia Tahap Awal Overheating
Oleh: JIBI - Thu Nov 01, 10:55 pm
JAKARTA – Pemerintah dan otoritas moneter diminta mewaspadai tanda-tanda overheating yang terjadi pada perekonomian Indonesia.
Sinyal terjadinya kondisi ekonomi yang “terlalu panas” itu bisa ditangkap dari data Badan Pusat Statistik.
Menurut BPS, laju inflasi year on year komponen harga inti atau core inflation periode Januari-Oktober 2012 mencapai 4,59%.
Angka itu hanya terpaut sedikit dari laju inflasi year on year umum pada periode yang sama sebesar 4,61%.
Ekonom Senior Asian Development Bank Edimon Ginting mengatakan laju inflasi inti yang tinggi merupakan salah satu tanda awal ekonomi overheating.
Dia menjelaskan laju inflasi inti merupakan indikator pertumbuhan permintaan domestik yang kuat dan belum bisa diimbangi oleh pertumbuhan pasokan atau supply.
“Memang inflasi inti perlu di-watch (diawasi). Ada peningkatan permintaan yang cukup kuat, ini salah satu tanda overheating,” katanya, Kamis (1/11).(JIBI)
Meski begitu, Edimon memperkirakan Bank Indonesia belum akan mengeluarkan kebijakan untuk menekan tingkat inflasi inti karena laju inflasi Januari-Oktober masih ada di dalam target pemerintah dan Bank Indonesia.
Namun, dia menegaskan pemerintah harus melanjutkan upaya memperbaiki sisi persediaan pada ekonomi Indonesia agar bisa mengimbangi laju pertumbuhan permintaan.
“Di sisi lain, pertumbuhan kredit harus diperhatikan karena sudah mulai ada dampaknya pada inflasi inti,” kata Edimon.
Sementara itu, berdasar Badan Pusat Statistik, Indeks harga konsumen naik 0,16% pada Oktober, inflasi terjadi pada 37 kota yang disurvei dan 29 kota lain mengalami deflasi.
Adapun inflasi tahun kalender Januari-November 2012 adalah 3,66%, sedangkan inflasi year on year tercatat 4,61%.(JIBI)
II.                Teori Inflasi menurut Al-Maqrizi
Dengan mengemukakan berbagai fakta bencana kelaparan yang pernah terjadi di Mesir, Al-Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan sebuah fenomena alam yang menimpa kehidupan masyarakat di seluruh dunia sejak masa dahulu hingga sekarang. Inflasi menurutnya, terjadi ketika harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung terus-menerus. Pada saat ini persediaan barang dan jasa mengalami kelangkaan dan konsumen, karena sangat membutuhkannya, harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk sejumlah barang dan jasa yang sama. Al-Maqrizi mengklasifikasikan inflasi berdasarkan faktor penyebabnya ke dalam dua hal, yaitu inflasi yang disebabkan faktor alamiah dan inflasi yang disebabkan oleh kesalahan manusia.
a.       Inflasi Alamiah
Inflasi jenis ini disebabkan oleh berbagai faktor alamiah yang tidak bisa dihindari umat manusia. Menurut Al-Maqrizi, ketika suatu bencana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami gagal panen, sehingga persediaan barang-barang tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan. Akibatnya, transaksi ekonomi mengalami kemacetan, bahkan berhenti sama sekali. Untuk menanggulangi bencana itu, pemerintah mengeluarkan sejumlah besar dana yang mengakibatkan perbendaharaan negara mengalami penurunan drastis, karena di sisi lain, pemerintah tidak memperoleh pemasukan yang berarti. Dengan kata lain, pemerintah mengalami defisit anggaran dan negara, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial, menjadi tidak stabil yang kemudian menyebabkan keruntuhan sebuah pemerintahan.
b.      Inflasi Karena Kesalahan Manusia
Al-Maqrizi mengidentifikasikan tiga hal yang baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama menyebabkan terjadinya inflasi antara lain: korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang berlebihan, dan peningkatan sirkulasi mata uang fulus.
1.      Korupsi dan administrasi yang buruk
Sebab pertama inflasi menurut Al-Maqrizi adalah korupsi dan administrasi yang buruk. Dalam kaitannya dengan rekapitalisasi perbankan yang diperkirakan bakal menelan biaya Rp. 257 triliun (Panji, No. 37 tahun II, 30 Desember 1998). Pemerintah akan membayar bunga obligasinya dari APBN. Al-Maqrizi menyatakan bahwa pengangkatan para pejabat pemerintahan yang berdasarkan pemberian suap, dan bukan kapabilitas, akan menempatkan orang-orang yang tidak mempunyai kredibelitas pada berbagai jabatan penting dan terhormat, baik di kalangan legislatif, yudikatif, maupun eksekutif. Kondisi ini selanjutnya sangat memengaruhi moral dan efisiensi administrasi sipil dan militer. Ketika berkuasa para pejabat mulai menyalahgunakan kekuasaan untuk meraih kepentingan pribadi. Merajalelanya ketidakadilan para pejabat membuat rakyat semakin memprihatinkan, sehingga mereka terpaksa meninggalkan kampung halaman dan pekerjaannya. Akibatnya terjadi penurunan drastis jumlah penduduk dan tenaga kerja serta hasil-hasil produksi yang sangat berimplikasi terhadap penurunan peenerimaan pajak dan pendapatan negara.
2.      Pajak yang Berlebihan
Menurut Al-Maqrizi, akibat dominasi para pejabat bermental korup dalam suatu pemerintahan, pengeluaran negara mengalami peningkatan yang sangat drastis. Sebagai kompensasinya, mereka menerapkan sistem perpajakan yang menindas rakyat dengan memberlakukan berbagai pajak baru serta menaikan tingkat pajak yang telah ada.
3.      Peningkatan Sirkulasi Mata Uang Fulus
Ketika terjadi defisit anggaran sebagai akibat dari perilaku buruk para pejabat yang menghabiskan uang negara untuk berbagai kepentingan pribadi dan kelompoknya, pemerintah melakukan pencetakan mata uang fulus secara besar-besaran. Menurut Al-Maqrizi, kegiatan tersebut semakin meluas pada saat ambisi pemerintah untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar dari pencetakan mata uang yang tidak membutuhkan biaya produksi tinggi ini tidak terkendali. Pemerintah mengeluarkan maklumat yang memaksa rakyat menggunakan mata uang itu. Jumlah fulus yang dimiliki masyarakat semakin besar dan sirkulasinya mengalami peningkatan yang sangat tajam. Al-Maqrizi mengemukakan bahwa kebijakan pemerintah tersebut berimplikasi terhadap keberadaan mata uang lainnya. Keadaan ini menempatkan fulus sebagai standar nilai bagi sebagian besar barang dan jasa. Akibatnya, uang tidak lagi bernilai dan harga-harga membumbung tinggi yang pada akhirnya menimbulkan kelangkaan bahan makanan.
Dalam pengamatan Al-Maqrizi, ternyata kenaikan harga-harga (inflasi) yang terjadi adalah dalam bentuk jumlah fulusnya. Dalam  kaitannya dengan rekapitalisasi perbankan, apa yang dilakukan pemerintah dengan program rekapitalisasi adalah menambah modal bank di satu sisi dan mencatatnya sebagai investasi bank dalam bentuk obligasi di sisi lain

III.             Analisis
Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang ditunjukkan oleh naiknya tingkat harga sercara terus-menerus. Inflasi sebagai kecenderungan naiknya harga secara umum dan terus-menerus, dalam waktu dan tempat tertentu. Dari sebabnya inflasi dapat timbul karena adanya peningkatan permintaan masyarakat (demand pull inflation), karena desakan naiknya biaya produksi (cost push), serta karena keduanya (mixed inflation). Beberapa determinan inflasi yang masuk ke dalam jenis demand-pull inflation antara lain: likuiditas perekonomian yang ditandai dengan meningkatnya jumlah uang beredar, harga minyak mentah, nilai tukar rupiah yang terapresiasi, produktivitas, hingga jenis inflasi dari permintaan musiman (hari raya idul fitri, tahun baru). Sementara yang termasuk penyebab inflasi jenis cost-push ini adalah: depresiasi nilai rupiah, volatile food inflation (paceklik), kenaikan upah minimum provinsi oleh pemerintah (UMP), dan determinan inflasi lain dari jenis administered inflation seperti: kenaikan harga BBM, tarif listrik, harga rokok dan bea masuk impor bahan baku dan peralatan.
Berdasarkan fakta yang terjadi penyebab inflasi disebabkan karena faktor dari kesalahan manusia seperti adanya korupsi, administrasi yang buruk, pajak yang berlebihan, dan peningkatan sirkulasi mata uang fulus.
Hal itu sama halnya dengan pemikiran Al-Maqrizi yang mengemukakan adanya dua penyebab inflasi yaitu inflasi alamiah dan inflasi karena kesalahan manusia seperti yang sudah dijelaskan dalam teorinya.
Sehingga tidak heran lagi penyebab inflasi sangat berdampak buruk dalam kegiatan perekonomian di suatu negara bahkan rakyat juga terkena dampak dari inflasi tersebut. Misalnya inflasi terjadi karena naiknya harga dari barang-barang kebutuhan masyarakat karena faktor bencana atau kondisi administrasi suatu negara yang buruk akibat banyak yang korupsi. Harga barang-barang tersebut naik karena harga bahan baku dan harga bahan pembuatannya juga naik. Akibatnya, masyarakat tidak mampu membeli barang-barang kebutuhan tersebut. Produsen barang-barang kebutuhan tersebut tidak mampu membiayai produksi karena masyarakat mengurangi pembelian. Akhirnya, produsen memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini tentu mengakibatkan dampak yang buruk dalam perekonomian. Pada akhirnya daya beli masyarakat menjadi turun akibat tidak adanya pendapatan. Dengan demikian, kemiskinan meningkat dan semakin banyak anak yang putus sekolah.
Dalam ilustrasi di atas menunjukkan adanya kesamaan antara pemikiran Al-Maqrizi dan teori secara konvensional seperti yang terjadi sekarang ini.   
Perbedaan, terbukti pemikiran ekonomi Al-Maqrizi tentang inflasi lebih komprehensif dibanding konsep yang ditawarkan ekonom Barat.
Persamaan, penyebab adanya inflasi menurut fakta yang ada dikarenakan adannya dua hal yaitu demand pull inflation dan cosh push inflation yang juga dijelaskan dalam teori pemikiran Al-Maqrizi.  


IV.             KESIMPULAN

Setelah diadakan pengamatan dan penelusuran secara lebih mendalam tentang masalah ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
Terbukti, pemikiran ekonomi Al-Maqrizi tentang inflasi lebih komprehensif dibanding konsep yang ditawarkan ekonom Barat. Salah satu alasannya adalah karena baik inflasi yang disebabkan oleh nature/alami maupun inflasi ulah manusia, keduanya dapat berbentuk cost push maupun demand pull inflation.
Setelah diadakan telaah dan analisis sederhana ini, penulis menyarankan perlunya penelaahan lebih lanjut dan intens terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi Al-Maqrizi, khususnya hal-hal yang menyangkut permasalahan moneter (mata uang dan inflasi).


DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman Azhar, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Gema Insani Press, Jakarta, 2001
Karim, Adiwarman Azhar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004