MAHABBAH
cinta
adalah sesuatu hal yang tidak bisa didefinisikan. Cinta diketahui oleh
orang-orang yang mengalaminya … tanpa mengetahui (secara persis) apa
sesungguhnya cinta itu, dan mereka tidak menyangkal eksistensi riilnya.
Di sisi lain, cinta menyebabkan orang semakin ingin mengenal
yang dicintainya. Cinta dalam tingkat tertentu melahirkan makrifat. Ketika sang
pencinta makin mengenal Yang Dicintai, terbitlah isyq (rindu dan cinta
membara). Inilah saat ketika ruh-ruh manusia yang pada dasarnya suci kembali ke
kondisi kefitriannya, diselimuti oleh Keindahan dan Keagungan Ilahi, dan lebur
dalam Kesempurnaan-Nya yang Serba Menyatukan (tauhid).
Cinta untuk Allah adalah mengutamakan Allah ketimbang
selain-Nya. Cinta karena Allah adalah mencintai Wali Allah karena Allah. Cinta
dengan Allah adalah mencintai orang atau sesuatu tanpa hawa nafsu
Dalam cinta sejati tidak ada “engkau dan aku” karena menurut
hadis Nabi dikatakan “Seseorang sama dengan yang dicintainya,” atau juga “orang
yang mencintai selalu bersama yang dicintainya” (al-muhibb ma’a man ahabba),
sebagaimana pengantin selalu bersama. Tiada perpisahan di sana, hanya ada
persatuan sejati
Mahabbah merupakan pijakan bagi segenap kemuliaan keadaan
ruhani (hâl), sama seperti taubat adalah dasar bagi kemuliaan kedudukan (maqâm)
karena mahabbah salah satu di antara jalan yang harus dilalui oleh seorang
sâlik. Mahabbah juga sebagai keadaan ruhani (hâl) karena sebagian sufi
menjadikan mahabbah sebagai suatu keadaan ruhani yang dialami oleh sâlik, juga
karena mahabbah pada dasarnya adalah anugerah dari Allah SWT. Kaum sufi
menyebutnya sebagai anugerah-anugerah (mawâhib). Dalam kamus tasawuf mahabbah
adalah kecenderungan hati untuk memperhatikan keindahan atau kecantikan.
Maqâm diperoleh atas usaha manusia dan bersifat tetap. Sedangkan hâl diperoleh
sebagai anugerah Allah SWT dan bersifat sementara.
mahabbah (cinta) seorang hamba kepada Allah SWT adalah suatu keadaan dimana mendapatkan atau merasakan cinta itu dari hatinya suatu perasaan yang sangat halus, sulit sekali untuk dapat digambarkan”.
Mahabbah (cinta) dari definisi ini digambarkan dengan perasaan yang sangat halus, yang tentu sangat sulit untuk dilukiskan melalui kata-kata
mahabbah (cinta) seorang hamba kepada Allah SWT adalah suatu keadaan dimana mendapatkan atau merasakan cinta itu dari hatinya suatu perasaan yang sangat halus, sulit sekali untuk dapat digambarkan”.
Mahabbah (cinta) dari definisi ini digambarkan dengan perasaan yang sangat halus, yang tentu sangat sulit untuk dilukiskan melalui kata-kata
Mahabbat (cinta) dikatakan berasal dari hibbat, yang merupakan
benih-benih yang jatuh ke bumi di tengah gurun. Nama hubb (cinta) diberikan kepada
benih-benih gurun tersebut (hibb),
oleh karena cinta merupakan sumber dari kehidupan yang adil sebagaimana benih
yang merupakan asal tanam-tanaman. Seperti halnya jika benih-benih itu ditebarkan
di gurun, mereka lantas terpendam di bumi dan hujan jatuh di atasnya dan
matahari menyinarinya dan panas serta dingin lewat atasnya, namun benih-benih
itu tak terpengaruh oleh perubahan musim, namun tumbuh dan memunculkan
bunga-bunga dan memberi buah, begitulah cinta, bila ia memilih tempat
kediamannya dalam hati, tak terganggu oleh kehadiran dan ketakhadiran, oleh
suka atau duka, oleh perpisahan atau persatuan.
Hati wanita begitu lembut hingga kata-kata cinta sering
melenakannya membuatnya bersimbah air mata karena haru dan bahagia
Tetapi ia kadang juga tak berdaya untuk berkata tidak
atas nama cinta
Hanya petunjukNya yang memandu hati dan cinta seorang
wanita menjadi indah
Kalau cinta kita sudah karena Allah ta’ala maka akan
lahirlah ketulusan, kejujuran, dan kesetiaan
Untuk mencapai kebahagiaan dalam cinta dibutuhkan rumus
cinta yakni
Sakinah, yang berarti adalah rasa tentram dan damai,
rahasia yang yang telah dilalaikan oleh oleh kebanyakan pecinta adalah tidak
adanya rasa damai dan rasa tentram dihatinya ketika atau disaat cinta itu
terbangun dalam hati. Hati yang berisi keresahan, kebingungan, ketakutan, dan
kekhawatiran tidak pantas untuk menciptakan sebuah cinta dihatinya yang akan
diberikan kepada seseorang yang dapat memicu cinta yang telah dibangunnya
Mawaddah, yang memiliki makna rasa kasih. Kasih merupakan
bentuk perlindungan dan pengayoman terhadap yang dicintainya. Rasa kasih adalah
sifat cinta yang membuat rasa aman
Rohmah, adalah rasa sayang dan bentuk sebenarnya apa itu
yang dinamakan pengorbanan.
Oleh sebab itu selalu bersihkan hati dengan menghindari
prasangka buruk, dengki, dan benci agar hati selalu tersirami oleh pancaran
cinta kasih sayang Tuhan dan akan dengan sendirinya trcipta cinta yang
berisikan SAKINAH, MAWADDAH dan ROHMAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar