Kamis, 23 Mei 2013

TASAWUF MAHABBAH...


MAHABBAH

cinta adalah sesuatu hal yang tidak bisa didefinisikan. Cinta diketahui oleh orang-orang yang mengalaminya … tanpa mengetahui (secara persis) apa sesungguhnya cinta itu, dan mereka tidak menyangkal eksistensi riilnya.
Di sisi lain, cinta menyebabkan orang semakin ingin mengenal yang dicintainya. Cinta dalam tingkat tertentu melahirkan makrifat. Ketika sang pencinta makin mengenal Yang Dicintai, terbitlah isyq (rindu dan cinta membara). Inilah saat ketika ruh-ruh manusia yang pada dasarnya suci kembali ke kondisi kefitriannya, diselimuti oleh Keindahan dan Keagungan Ilahi, dan lebur dalam Kesempurnaan-Nya yang Serba Menyatukan (tauhid).
Cinta untuk Allah adalah mengutamakan Allah ketimbang selain-Nya. Cinta karena Allah adalah mencintai Wali Allah karena Allah. Cinta dengan Allah adalah mencintai orang atau sesuatu tanpa hawa nafsu
Dalam cinta sejati tidak ada “engkau dan aku” karena menurut hadis Nabi dikatakan “Seseorang sama dengan yang dicintainya,” atau juga “orang yang mencintai selalu bersama yang dicintainya” (al-muhibb ma’a man ahabba), sebagaimana pengantin selalu bersama. Tiada perpisahan di sana, hanya ada persatuan sejati
Mahabbah merupakan pijakan bagi segenap kemuliaan keadaan ruhani (hâl), sama seperti taubat adalah dasar bagi kemuliaan kedudukan (maqâm) karena mahabbah salah satu di antara jalan yang harus dilalui oleh seorang sâlik. Mahabbah juga sebagai keadaan ruhani (hâl) karena sebagian sufi menjadikan mahabbah sebagai suatu keadaan ruhani yang dialami oleh sâlik, juga karena mahabbah pada dasarnya adalah anugerah dari Allah SWT. Kaum sufi menyebutnya sebagai anugerah-anugerah (mawâhib). Dalam kamus tasawuf mahabbah adalah kecenderungan hati untuk memperhatikan keindahan atau kecantikan.  Maqâm diperoleh atas usaha manusia dan bersifat tetap. Sedangkan hâl diperoleh sebagai anugerah Allah SWT dan bersifat sementara.
mahabbah (cinta) seorang hamba kepada Allah SWT adalah suatu keadaan dimana mendapatkan atau merasakan cinta itu dari hatinya suatu perasaan yang sangat halus, sulit sekali untuk dapat digambarkan”.
Mahabbah (cinta) dari definisi ini digambarkan dengan perasaan yang sangat halus, yang tentu sangat sulit untuk dilukiskan melalui kata-kata
Mahabbat (cinta) dikatakan berasal dari hibbat, yang merupakan benih-benih yang jatuh ke bumi di tengah gurun. Nama hubb (cinta) diberikan kepada benih-benih gurun tersebut (hibb), oleh karena cinta merupakan sumber dari kehidupan yang adil sebagaimana benih yang merupakan asal tanam-tanaman. Seperti halnya jika benih-benih itu ditebarkan di gurun, mereka lantas terpendam di bumi dan hujan jatuh di atasnya dan matahari menyinarinya dan panas serta dingin lewat atasnya, namun benih-benih itu tak terpengaruh oleh perubahan musim, namun tumbuh dan memunculkan bunga-bunga dan memberi buah, begitulah cinta, bila ia memilih tempat kediamannya dalam hati, tak terganggu oleh kehadiran dan ketakhadiran, oleh suka atau duka, oleh perpisahan atau persatuan.
Hati wanita begitu lembut hingga kata-kata cinta sering melenakannya membuatnya bersimbah air mata karena haru dan bahagia
Tetapi ia kadang juga tak berdaya untuk berkata tidak atas nama cinta
Hanya petunjukNya yang memandu hati dan cinta seorang wanita menjadi indah
Kalau cinta kita sudah karena Allah ta’ala maka akan lahirlah ketulusan, kejujuran, dan kesetiaan
Untuk mencapai kebahagiaan dalam cinta dibutuhkan rumus cinta yakni
Sakinah, yang berarti adalah rasa tentram dan damai, rahasia yang yang telah dilalaikan oleh oleh kebanyakan pecinta adalah tidak adanya rasa damai dan rasa tentram dihatinya ketika atau disaat cinta itu terbangun dalam hati. Hati yang berisi keresahan, kebingungan, ketakutan, dan kekhawatiran tidak pantas untuk menciptakan sebuah cinta dihatinya yang akan diberikan kepada seseorang yang dapat memicu cinta yang telah dibangunnya
Mawaddah, yang memiliki makna rasa kasih. Kasih merupakan bentuk perlindungan dan pengayoman terhadap yang dicintainya. Rasa kasih adalah sifat cinta yang membuat rasa aman
Rohmah, adalah rasa sayang dan bentuk sebenarnya apa itu yang dinamakan pengorbanan.
Oleh sebab itu selalu bersihkan hati dengan menghindari prasangka buruk, dengki, dan benci agar hati selalu tersirami oleh pancaran cinta kasih sayang Tuhan dan akan dengan sendirinya trcipta cinta yang berisikan SAKINAH, MAWADDAH dan ROHMAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar